Selasa, 19 Juni 2012

6 cara meningkatkan kualitas artikel


6_cara_tingkatkan_kualitas_artikel_blog

Hal yang paling menarik dari aktivitas blogging adalah kita bisa belajar dan berbagi pada saat yang bersamaan. Nge-blog adalah suatu langkah “nothing to lose” dan tidak ada salahnya. Menurut saya, dengan media blog kita bisa membangun pertemanan dan jaringan yang lebih luas.
Beberapa bulan terakhir ini saya melihat mulai banyak blog desain lokal yang bermunculan, indikasi yang sangat bagus! :D Saya berharap pertumbuhannya bisa terus makin banyak dan makin berkualitas pula konten yang di tawarkan. Bicara tentang kualitas artikel artinya kita berbicara tentang inti dari blog itu sendiri yaitu konten.
Kalau kontennya biasa-biasa saja dan bisa di temukan di blog lain, maka kita akan mudah melupakan blog tersebut. Jadi bagaimana caranya meningkatkan kualitas artikel blog kita? Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk kamu yang baru mau mulai nge-blog atau bagi kamu yang sudah mempunyai blog desain sendiri.

blog_kualitas_riset
Saya suka bagian ini, kebanyakan artikel terbaru yang di tulis di Jurus Grafis merupakan hasil riset dari internet. Karena sebenarnya saya tidak begitu menguasai beberapa topik yang akan saya sampaikan. Jadi saya harus ‘belajar’ terlebih dulu dengan melakukan riset selama beberapa hari atau beberapa jam.
Misalnya seperti artikel tentang bedah web portfolio, sungguh saya tadinya tidak terlalu memperhatikan beberapa elemen yang di bahas di artikel itu, tapi karena ide dasarnya sudah ada (bedah web portfolio) maka saya hanya tinggal meluangkan waktu untuk mempelajari website portfolio desainer lain, membaca beberapa artikel yang berkaitan dan sebagainya.
Lakukanlah riset maka artikel yang kita tulis akan mempunyai dasar yang kokoh.

blog_kualitas_draftnote
Selagi melakukan riset kita akan menemukan beberapa poin penting yang bisa kita gunakan sebagai tulang punggung artikel kita. Catat poin itu dengan menggunakan Penzu :) atau tulis saja di kertas.
Dari poin-poin itu kita bisa mengembangkan kalimat atau paragraf pendukung yang akan memudahkan saat kita menulis nanti. Sebagai tambahan, orang juga lebih suka membaca artikel yang berupa poin daripada paragraf semua yang terlalu panjang dan melelahkan.

blog_kualitas_imaji
Untuk memperkuat artikel kita bisa menggunakan gambar yang sesuai dengan topik yang sedang kita bicarakan. Selain untuk fungsi pendukung, gambar juga bisa menjadi tempat ‘beristirahat’ bagi mata kita di antara paragraf artikel.
Akan lebih bagus lagi, untuk gambar utama (yang akan terlihat di awal artikel), kita mendesain sendiri gambar tersebut. Selain sudah menjadi keharusan bagi para desainer, cara ini juga memberikan sentuhan personal pada setiap artikel yang kita tulis (bahkan jika kamu hanya bermain dengan tipografi saja, itu sangat berarti).
Dan tentu saja, siapa yang tidak menyukai ilustrasi/foto yang menarik?

blog_kualitas_sabar
Jangan pernah langsung menekan tombol ‘publish’ setelah kita selesai menulis. Biarkan dulu selama 2 jam sampai 1 hari, lalu baca kembali tulisan kita itu. Kalau perlu sempurnakan kata-kata yang kita pakai, mungkin ada beberapa kalimat yang terdengar aneh, link yang belum di tambahkan atau kita bisa mencari gambar yang lebih pas dan tepat.
Santai saja, simpan dulu semua tulisan kamu sebagai ‘Draft’. Kecuali kamu nge-blog dengan gaya ‘news’ yang memang di haruskan untuk menjadi yang tercepat berada di publik.

blog_kualitas_baca
Saya terbiasa menekan tombol ‘preview’ terlebih dulu setelah saya selesai menulis. Dengan preview kita bisa melihat dengan jelas dan pasti, akan seperti apa tampilan artikel kita yang sebenarnya. Perhatikan apakah kita lupa memberikan tag h2 atau h3, pemotongan kalimat (text warp) yang nyaman di lihat atau tidak, semua detil harus di periksa walaupun itu hanya barisan kata-kata.

blog_kualitas_dengar
Cara ini sangat mudah, coba pantau komentar yang ada di blog kamu, perhatikan apakah ada diskusi disana? atau ada pembaca yang memberikan masukan? Resapi semuanya dan gunakan hasil pengamatan komentar itu di posting artikel kamu selanjutnya.
Dengan begini kamu jadi tahu mana artikel yang di sukai pembaca dan jenis artikel apa yang bisa mengundang diskusi seru dari para pembaca. Sebagai tambahan, jumlah komentar tidak bisa menjadi ukuran, melainkan isi komentarlah yang menjadi ukuran sebuah artikel mengena atau tidak di pikiran pembaca.

Membuat blog itu sangat mudah, namun mempertahankan dan membesarkannya itu yang agak sulit. Well, tidak sulit juga seharusnya, saya yakin kita semua bisa melakukannya asal kita memberikan dedikasi yang tidak tergantikan, yaitu waktu.
Punya cara meningkatkan kualitas artikel yang lain? Kolom komentar sudah menunggu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar