Selasa, 17 Juli 2012

Masyarakat Kambing Hitam


Oleh M.Malik Muqtadir
MENCARI kambing hitam di gedung DPR atau di gedung DPRD, atau di kantor pemerintah, atau di gedung mahkamah peradilan, atau di hotel-hotel berbintang, atau di mal-mal mewah, dewasa ini jauh lebih mudah daripada mencari kambing hitam di pasar-pasar hewan atau di padang penggembalaan ternak. Bahkan di tempat-tempat yang disebut pertama, kambing hitam yang berlidah hitam pun ada. Tergantung kebutuhannya saja. Wani piro? Hehe…
Hal itu disebabkan karena kambing hitam yang dijumpai di pasar hewan atau di kebun-kebun petani, jauh kalah populer, kalah jumlah, dan kalah kualitas dibanding kambing hitam sebagai sebuah perumpamaan. Sebagai perumpamaan, kambing hitam tak akan pernah punah. “disembelih” jutaan ekor sekali pun setiap tahun. Selama ada nafsu angkara murka, selama ada kekuasaan yang menghalalkan segala macam cara, selama ada politisi busuk, selama ada pemimpin yang pura-pura baik, selama ada ketidakjujuran, selama ada kemunafikan, selama itu pula kambing hitam ada di sekitar kita. Seseorang atau sekelompok orang yang tak berdosa selalu dijadikan tumbal atau dikorbankan.
“Politik kambing hitam” atau Scapegoat politics biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari untuk menimpakan kesalahan kepada pihak lain atas sebuah masalah. Pihak yang menjadi tumbal atau kambing hitam, ada yang menyadari melalui sebuah skenario dan penuh kerelaan menjalaninya dengan imbalan tertentu, tetapi ada juga yang tidak menyadari bahwa dia telah menjadi korban dari sebuah konspirasi. Tetapi ada juga yang ngotot menyebut dirinya sendiri sebagai kambing hitam untuk membuat sebuah pembenaran terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya sendiri.
Praktik politik kambing hitam akrab dengan kondisi ketika para pemimpin dan para politisi gemar memutarbalikkan fakta, tidak segan-segan menyusun rekayasa untuk menjadikan pihak lain yang seakan-akan bersalah. Pemimpin yang memiliki gaya otokratis, tidak pernah merasa bersalah. Pemimpin seperti ini hobinya menimpakan kesalahan kepada bawahan dan orang-orang di sekitarnya sebagai kambing hitam. Dia memonopoli kebenaran dan tidak pernah merasa perlu meminta maaf. Pemimpin tipe seperti ini begitu jeli melihat kesalahan orang lain, dan kemudian dengan kekuatan politik uang dan jaringan, bahkan ancaman, menciptakan opini bahwa mereka tidak bersalah, pihak lainlah yang bersalah. Praktik politik kambing hitam seperti ini adalah praktik mafia politik rendahan. Mereka menjaring kambing hitam sebanyak-banyaknya untuk merebut kekuasaan dan harta tujuh turunan.
Kasihan sekali. Ternak kambing hitam yang dipelihara peterrnak itu, sama sekali tidak menyadari citra negatif yang melekat pada diri mereka. Apa salah dan dosa nenek-moyang mereka sehingga manusia selalu menyebut kambing hitam sebagai pihak yang harus dipersalahkan, atau pihak yang harus bertanggung jawab untuk sesuatu yang tidak mereka lakukan?
Apa dan siapa yang hendak kita jadikan kambing hitam sehingga kambing hitam sekarang berkembang biak tak terkendali? Institusi pendidikankah? Institusi agamakah? Sebab kegemaran mencari kambing hitam atau mengorbankan pihak lain adalah gambaran terhadap rendahnya akal budi masyarakat kita. Sebuah keteladanan yang buruk. Bila demikian, tentulah ada sesuatu yang salah yang bisa dijadikan kambing hitam. Sayangnya, kini tak lagi jelas siapa yang mengkambinghitamkan siapa. Jangan-jangan kita semua sudah jadi masyarakat kambing hitam. Alamaaaak….

Pancasila Jadi Kambing Hitam Atas Segala Kehitaman


Pancasila sering didengung - dengungkan lagi bila muncul masalah - masalah hitam yang mengganggu ketertiban, kemanusian dan keadilan. Pancasila sudah dijadikan sebagai sarana atas segala masalah - masalah bangsa yang susah dijamah dan diberantas. Ini seperti bahan bangunan yang jelek mutunya, catnya cepet pudar, temboknya retak- retak, disalahkan pondasinya. Satu segi mengkambinghitamkan pancasila adalah sesuatu yang lumrah, mengingat pendapat itu keluar dari masyarakat Pancasilais.
Perlu ditekankan disini, dari sabang sampai merauke, yang keluar dari perut bumi Indonesia, semua adalah masyarakat pancasilais, bangsa pancasila. Tidak ada satupun yang non pancasilais, hatta itu teroris, pemadat narkoba, perampok maupun koruptor dan pemujanya. Jadi hal yang aneh jika persoalan mendasar dalam kesemrawutan tatanan hidup, terutama persoalan kebocoran apbn dengan segala penyalahgunaannya, persoalan keadilan dan kemiskinan yang ditonjok adalah Pancasila. Kemudian diperparah oleh pembatasan orangnya dengan sebutan Pancasilais dan non Pancasilais. Kalau dikatakan pendapat - pendapat seperti itu adalah pendapat lumrah dari masyarakat Pancasila, sebab yang sering mendengung- dengungkan ini kebanyakan para tokoh masyarakat, yang mana itupun dibumbui lagi dengan pilar pilurnya. Satu segi ini bisa dikatakan lumrah, tapi disisi lain makin mengaburkankan masalah yang menjadi akar masalah bangsa yang sebenarnya.
Masalah - masalah hukum dan ketatanegaraan itu adalah masalah konstitusi dan sistem. Masalah keadilan dan kemiskinan itu juga masalah konstitusi dan sistem. Masalah arah Pembangunan ( Pendidikan dan Industri) itu juga masalah konstitusi dan sistem.dst.
Jadi kenapa masih terbawa model berpikir Orba dimana Pancasila dijadikan sebagai alat untuk memukul?
Selama Pancasila dijadikan alat, yaitu menjadi media sandaran untuk mengkambinghitamkam masalah - masalah besar bangsa samadengan reformasi gagal.
Kegagalan ini bersarang dijalur batangnya, dimana SISTIM-nya BANCI. Dan itu berakar pada KONSTITUSI-nya yang tidak jelas timbangannya, ukuran visi dan misi bangsa yang benar - benar mewakili bangsa secara menyeluruh.
Akhirulkata, dipenghujung kalimat ini, mengucapkan selamat buat Spain, Spanyol..Espanyola.

Wanita Racun Dunia, Benarkah?


Sebuah pertanyaan sederhana apakah benar wanita itu racun dunia yang bisa membuat laki-laki kehilangan akal sehat? Kalau menyimak lagunya The Changcuters sih wanita itu emang “racun dunia” yang bisa membuat setiap laki-laki kehilangan akal sehat. Tapi jangan juga menyalahkan bila Naff dalam lagunya justru menganggap bahwa wanita itu adalah “hidup dan matiku” hingga membuat setiap laki-laki mau berkorban sampai mati sekalipun untuk mencintainya (dan mengejarnya)
Jadi mana yang benar?
Bagi orang punya pengalaman buruk dengan yang namanya wanita, misal pernah diputusin, diselingkuhin dan dikhianati oleh seorang wanita, pasti akan dengan tegas mengatakan bahwa wanita itu memang “racun dunia” tapi… bagi mereka yang punya pacar setia, cantik, baik hati dan tentunya berbudi pekerti luhur tentu akan sangat tidak setuju kalau wanita itu disebut racun dunia, baginya wanita itu adalah hidup dan mati, mutiara hati yang mesti selalu dilindungi dan disayangi.
Sekali lagi, mana yang benar?
Sangat tidak adil bila kita memandang bahwa semua wanita itu racun dunia hanya karena sikap jelek segelintir wanita, sebab masih banyak kok di dunia ini wanita-wanita yang punya budi pekerti luhur dan tentunya wanita yang memang layak dan  pantas untuk dicintai dan disayangi oleh kaum laki-laki.
Wanita itu ibarat mutiara terpendam, untuk mengetahui dan mendapatkan kecantikan yang sesungguhnya kita harus menyelam sampai ke dasar samudera hatinya sebab kalau kita hanya melihat di permukaannya tanpa membuka tabir di balik hatinya, tentulah yang akan kita dapatkan adalah kecantikan semu yang kadang menipu. Dan itulah yang banyak dialami oleh kita, seringkali kita memandang wanita dari sisi luarnya saja tanpa mau menyelam, menerjang ombak dan menghadapi badai untuk mengetahui keindahan mutiara sampai ke dasar hatinya, hingga tak mengherankan terkadang dengan mudahnya kita mengatakan bahwa wanita itu racun dunia.
Jadi, apakah benar wanita itu racun dunia?

perasaan Hati


by: M.Malik Muqtadir
Rasa jenuh semakin menggerogoti hati
Menimbulkan rongga dan luka yang menganga
Ingin ku tepis semua, Karena semua hanya mimpi
Mungkin kini sudah saatnya!
Tak terasa kini kepala Sudah mendekati tanah
Namun belum satupun Harapan tercapai
Retakan tanggul dalam hati semakin luas
Meluas hingga tak terbatas sampai melampaui batas
Aku tak tahu kapan hati akan bisa bertahan di ujung batas
Menanti dirinya yang tercermin di atas kertas
Mungkin aku hanya bisa bermimpi keberanian shohabiah dalam dirinya
Atau mungkin aku sudah sangsi karena target tidak terpenuhi?
Sangsi akan hati yang mulai resah sendiri
Tanpa teman yang menghibur dalam sepi
Atau mungkin aku terlalu gengsi mengungkapkan isi hati?
Bisa jadi
Atau mungkin aku belum menemukan jati diri
Aku tahu wanita tak biasa mengungkapkan isi hati
Tapi tetap saja aku tak peduli
egois!
Biarin!
Emang gue pikirin!
Tapi hati tetap saja yang mengatur diri
Dan diri tak bisa melawan hati
Menggenaskan!
Hati sudah tak kenal cinta
Hati sudah buta akan cinta
Hati sudah sering terluka Oleh cinta
Hati hanya bisa diam saja Tanpa kata
Karena kata tertelan cinta
Biarkan saja!
Hati hanya butuh perhatian dan kasih sayang
Semua itu hanya angan yang melayang
Karena hati bukan siapa-siapa yang pantas di banggakan
Hati hanya bisa membiarkan
Sang pujaan meninggalkan Hati
Dia tidak terikat!
Dan hati tahu hati telah telat memulai dan dia mulai berangkat
Namun bayangannya mengakar dan mengikat erat
sampai palung hati yang paling rapat
Aku hanya bisa membiarkan hati sekarat
Berkarat sampai tak terangkat
Berat!
Aku tak peduli lagi
Apa yang terjadi dengan hati
Mungkin perasaan hati Hanya bisa bermimpi
Lalu mati!
Tanpa ada yang peduli
Apa yang akan terjadi?
Tanpa sahabat yang menasehati
Tanpa kekasih yang menyakiti
Dan……..
Inilah perasaan hati
Hingga kini

Susah Mendiskripsikan Perasaan, Hati-hati Alexithymia




Alexithymia secara harfiah dapat diartikan “no words for emotion”. Kata alexithymia berasal dari bahasa Yunani a untuk kuranglexis untuk kata, dan thymia untuk emosi.http://more-up-to-date.blogspot.com/Gangguan psikolgis ini dicirikan dengan ketidakmampuan mengidentifikasi dan secara verbal menggambarkan emosi serta perasaan dalam diri sendiri serta orang lain.
Penderita alexithymia memiliki keterbatasan dalam mengalami fantasi atau mimpi atau berpikir secara imajinatif. Mereka hanya mengandalkan kemampuan berpikir yang didasarkan pada fakta yang spesifik. Selain itu penderita alexithymia sering digambarkan sebagai orang yang dingin dan suka menyendiri. Mereka miskin akan sikap empati, sulit memahami dan menanggapi perasaan orang lain secara efektif.
Alexithymia pada individu merupakan karakteristik variabel yang dapat diukur oleh para peneliti dan psikolog melalui kuesioner pilihan ganda ataupun dengan survei.
Ada dua tipe alexithymia yakni state alexithymia dan trait alexithymia. State alexithymiamemiliki sebab khusus dan hanya terjadi untuk sementara waktu. Merupakan post traumatic stress disorder (PTSD). Mengalami peristiwa yang mengerikan merupakan salah satu contoh hal yang memacu terjadinya state alexithymia. Trait alexithymiadianggap sebagai karakter yang melekat pada keperibadian seseorang. Tipe ini bisa merupakan bawaan atau disebabkan oleh peristiwa tertentu yang terjadi diusia dini.

Jangan Takut Makan Malam


 

Selama ini, ada anggapan bahwa melewatkan makan malam bisa menjadi salah satu cara menurunkan berat badan secara drastis. Akibatnya, tak sedikit di antara kita mempraktikkan anggapan ini. Namun, tahukah Anda, melewatkan makan malam tidak hanya bisa mengganggu kesehatan, tapi juga dapat membuat bobot tubuh makin melambung? Pakar nutrisi dr. Carmelita Ridwan membuktikan, konsep makan malam yang benar tidak hanya membuat tubuh makin bugar, tapi juga bisa menjaga bobot tubuh ideal Anda!

TAK KALAH PENTING DARI SARAPAN

Istilah ‘breakfast is the most important meal of day’ bisa membuat banyak orang menyadari pentingnya arti sarapan. Sebab, tubuh memerlukan energi cukup untuk menjalani aktivitas sepanjang hari. Dan, asupan energi itu mulai dipasok dari pagi hari. Namun, untuk ‘membayar’ porsi sarapan, banyak wanita yang kemudian melewatkan makan malam. Tujuannya, mengurangi asupan kalori agar berat badan tidak melonjak. Benarkah anggapan ini?

Dokter Carmelita mengungkapkan, perbedaan aktivitas di siang dan malam hari punya andil dalam menentukan besarnya asupan kalori yang dibutuhkan tubuh. Di malam hari, metabolisme tubuh dan aktivitas pencernaan menurun. “Namun, bukan berarti kita tidak butuh makan malam,” tambahnya cepat. Karena, sepanjang hari tubuh memerlukan nutrisi untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Bahkan, saat Anda tengah terlelap, tubuh tetap bekerja untuk melakukan proses regenerasi dan perbaikan sel tubuh yang rusak. Kurangnya asupan nutrisi membuat tubuh tidak bisa menjalankan fungsi ini dengan baik.

Lantas, benarkah makanan yang dikonsumsi sebelum jam tidur akan diubah menjadi lemak tubuh, sehingga tubuh menjadi makin melar? “Sebenarnya, yang menentukan pertambahan lemak tubuh adalah jumlah total asupan kalori Anda sepanjang hari,” ujar dr. Carmelita, meluruskan. Meski jumlah kalori harian per orang berbeda-beda, rata-rata wanita memerlukan asupan 1.500 kalori setiap hari. Pembagiannya, 500 kalori untuk sarapan, 600 kalori makan siang, dan sisanya untuk makan malam.

Jadi, tidak ada alasan untuk mencoret makan malam dari daftar program diet Anda. Karena, berat badan didapat dari mengurangkan kalori total yang masuk dalam tubuh dengan jumlah kalori yang dikeluarkan tubuh lewat aktivitas dalam sehari. “Sepanjang jumlah kalori yang Anda konsumsi tidak melebihi total asupan kalori harian, tidak ada alasan bagi Anda untuk menghindari makan malam,” jelas dr. Carmelita.

Melewatkan makan malam justru berisiko tinggi mengacaukan diet Anda. Niat mengurangi asupan makanan, begitu tengah malam Anda justru terbangun karena rasa lapar. Akibatnya, Anda mulai tergoda untuk melongok isi kulkas atau lemari dan melahap jenis makanan yang tidak seharusnya Anda makan, seperti es krim, biskuit, bahkan mi instan. Anda jadi lupa bahwa kudapan ini mengandung gula, lemak, dan karbohidrat tinggi. Karena tubuh tak banyak beraktivitas, kalori berlebih ini akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak.

“Sebaliknya, kalau tubuh sama sekali tidak kemasukan makanan, sebagai kompensasi tubuh akan mengubah cadangan makanan menjadi gula sebagai sumber energi. Dampaknya, metabolisme terganggu, dan akan timbul keluhan tidak enak badan, bahkan bisa timbul sakit maag,” lanjut dr. Carmelita.

PILIH WAKTU YANG TEPATMeski tidak bisa ditentukan dengan pasti, faktor waktu ternyata cukup berpengaruh pada efektivitas makan malam Anda. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena terkait erat dengan kualitas istirahat di malam hari. Dokter Carmelita tidak menyarankan jam makan malam yang terlalu dekat dengan jam tidur. “Bagi Anda yang pola tidurnya teratur, dan terbiasa tidur pada pukul 9-10 malam, usahakan agar jam makan malam Anda tidak melebihi pukul 6-7 malam,” sarannya.

Ketentuan ini juga berlaku bagi mereka yang bekerja di malam hari. Sebab, pada dasarnya tubuh memang tidak dirancang untuk bekerja keras di malam hari. Hal ini ditandai dengan melambatnya proses metabolisme tubuh. Apabila Anda merasa lapar di tengah malam, buah-buahan bisa menjadi pilihan kudapan yang pas. Dengan begitu, saluran pencernaan tidak bekerja terlalu keras.

Bila Anda berniat ingin mengurangi berat badan, sebaiknya jangan sering begadang. Penelitian yang dilakukan America’s Sleep Disorder Center, University Emory, mengungkap bahwa berkurangnya jam tidur akan meningkatkan nafsu makan secara signifikan. Akibatnya, mereka akan makan lebih banyak, sehingga berat badan pun melambung.

Hingga saat ini, para peneliti belum mengetahui penyebab pasti meningkatnya nafsu makan tersebut. Namun, sebagian berpendapat, pengurangan waktu tidur akan membuat panas tubuh berkurang. Saat hal itu terjadi, otak akan ’meminta’ asupan kalori untuk mempertahankan suhu tubuh. Mekanisme alami ini secara otomatis akan mendorong orang untuk mengonsumsi makanan lebih banyak.

RANCANG MENU SEIMBANG

Jika masih ingin mengurangi berat badan, yang penting Anda ketahui, selain waktu makan, porsi makan malam juga sebaiknya tidak terlalu banyak. Metabolisme tubuh pada malam hari juga berbeda, lebih banyak kalori disimpan menjadi lemak. Jika asupan kalori saat makan malam terlalu besar, berat badan dapat meningkat,” kata dr. Carmelita, menambahkan.

Tetapi, benarkah bahwa makan nasi saat makan malam bisa mengakibatkan kegemukan? Menurut dr. Carmelita, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. “Selama Anda memperhatikan jenis dan porsinya, nasi bukanlah pantangan,” katanya. Untuk meningkatkan kualitas nasi (serat lebih tinggi), pilih nasi putih atau nasi merah yang masih berkulit ari.

Selain itu, diet yang menyarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan berkarbohidrat tinggi di menu makan malam, juga tidak sepenuhnya tepat. Sebab, pilihan menu itu juga bergantung pada jenis aktivitas yang Anda lakukan di malam hari. “Saat tidur kan Anda tidak bergerak, jadi karbohidrat pun tak perlu banyak. Jika Anda terbiasa makan nasi, sebaiknya porsinya tidak lebih dari 100 gr,” ujar dr. Carmelita.

Menu makan yang sehat adalah yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan rendah lemak. Hal ini menjadi tantangan bagi para pekerja di dunia marketing yang kerap kali harus menjamu tamu mereka dengan minuman beralkohol atau me­ngandung banyak kafein. “Konsumsi jenis minuman ini akan menyebabkan Anda sering terbangun untuk buang air kecil,” ujar dr. Carmelita. Hilangnya cairan dalam tubuh ini memacu otak untuk meminta tambahan asupan makanan. Akibatnya, Anda akan terpancing untuk mengudap!

Sebagai panduan, dr. Carmelita menyarankan agar Anda membatasi jumlah kalori makan malam pada angka 300-400 kalori. Berikut ini contoh menu dengan nilai kalori kurang lebih 350,  yang bisa Anda sontek.

MENU ± 350 KALORI
VARIASI I
• Nasi merah 2/3 gelas (100 g)
• Sayur bening bayam 1 mangkuk
• Pepes ayam 50 gram

VARIASI II
Pasta salad: pasta ½ mangkuk, sayuran hijau (selada, zucchini 1 mangkuk), dada ayam 35 g. Untuk dressing, campur 2 sendok teh (sdt) minyak zaitun + 2 sdt balsamic vinegar + 1 sdt madu.

VARIASI III
Sup sayuran (kacang merah, wortel, jamur kuping, kentang, dalam air kaldu daging)

MENU ± 400 KALORI
• Sup krim wortel (krim diganti susu rendah lemak untuk meningkatkan kualitas gizi)
• 1 lembar roti gandum atau garlic bread. Garlic bread ini bisa Anda buat sendiri dengan memanggang roti putih atau roti gandum dengan campuran minyak zaitun dan bawang putih.
• Satu gelas jus buah (serat masih ada),  yang diblender.

Penulis: Fatimah Mahdi (Kontributor - Jakarta)

[Dari femina 3 / 2010]

Harga Informasi = 2 Tempe Goreng!!!




Tadi pas ke pasar…..
Saya mampir di sebuah warung kelontong
Lalu dia membungkus bawang yang Cuma ¼ kg itu dengan sobekan Koran
Saya Tanya
“Ibu suka membaca ya?”
“Gak terlalu sih Mas……Cuma kalo ada berita artis aja…hehehhe
Kalo bapaknya berita pulitik ama bola”
“Berarti ibu berlangganan ya?”
“Ya mas.. Murah kok.
Abis dibaca, lumayan buat bungkus orang belanja…..”
………….
………….
Percakapan saya dengan ibu penjual di pasar itu menunjukkan bahwa
Indonesia benar-benar adalah surganya media cetak (baca Koran)
Bagaimana tidak?
Dengan hanya uang 1000 (baca: SERIBU) kita sudah bisa membeli sebuah surat kabar
Seperti (di Jogja) Tribun Jogja dan Jogja Express yang saya beli tadi pagi
13413290731867137720
Bayangkan dengan nilai uang sebanding DUA BAKWAN atau TEMPE GORENG
13413292321296574967
Yang kalo dimakan belum bikin kenyang,
kita sudah dapat menikmati Informasi, hiburan bahkan pendidikan.
Murah bukan?
Pertanyaan berikutnya, kenapa bisa murah?
1.
Kompetisi
Menjamurnya internet…murahnya akses ke dunia maya membuat media cetak berfikir ulang
Untuk menaikkan harganya. Koran Tribun dengan jumlah 24 halaman sampe berani memasang
Harga 1000. Selain internet, saingan juga berasal dari media cetak lain, televisi dan radio.
2.
Iklan
Ini dia, income utama sebuah media. Dengan harga Cuma 1000, mampukah sebuah media cetak
Seperti Tribun Jogja mengirimnkan wartawan ke Euro 2012?
Ternyata mampu…..
Ketika hadir pertama kali di Jogja, Tribun hanya memuat sedikit sekali lembaran iklan.
Kini, bahkan menyediakan 2 halaman khusus iklan pada lembar  Super Ball (Olahraga) halaman 20-21
3.
Massal
Koran supermurah ini, namun tetap berkualitas, tentunya menjangkau banyak kalangan
Untuk membacanya. Seperti contoh di atas penjual di pasar.  Kenapa?
karena memiliki
Dual function……..
Sebagai sumber informasi dan sebagai bungkus
Tidak salah, karena harian adalah berita actual yang cepat basi
Beda dengan mingguan atau majalah
…..
Jadi, mengapa kita tak bahagia hidup di negeri penuh informasi ini?
Cukup dengan 2 Tempe goreng …. hehehhehehehe

Tak Benar Makan Malam Bikin Gemuk



Jangan hindari makan malam hanya karena ingin diet, karena cara ini ternyata tak berhasil turunkan berat badan
Setiap perempuan pasti ingin punya tubuh langsing dan indah, salah satunya dengan menjalankan diet. Dalam hal diet, atau pengelolaan makan, seringkali kita memiliki aturan-aturan sendiri yang kita anggap paling efektif. Misalnya, dengan mengurangi porsi makan, atau mengurangi frekuensi makan sama sekali.
"Yang paling tepat sebenarnya mengurangi porsi makan, dan bukan jadwal makan per hari seperti tidak makan malam," ungkap dr Samuel Oetoro, SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari RS MRCCC kepada Kompas Female, dalam acara "Branding dan Promosi Buah Nusantara" di Hotel

Menurut Samuel, sebagian besar perempuan lebih memilih untuk tidak makan malam ketika diet. Namun, menurutnya hal ini tidaklah tepat, karena aturan makan tiga kali dalam sehari adalah untuk memenuhi metabolisme tubuh untuk aktivitas sehari-hari. Mengurangi jadwal makan tiga kali menjadi dua kali dalam sehari tanpa makan malam akan berakibat pada terganggunya metabolisme tubuh. Hal ini akan membuat tubuh terasa lemas, pusing, dan tak bersemangat karena kekurangan energi.
"Dan parahnya, dengan tidak makan malam sebenarnya diet tidak berjalan dan berat badan Anda tidak akan berkurang," tambahnya.
Adanya gangguan pada metabolisme tubuh justru akan mengganggu kesehatan seseorang, dan berakibat pada semakin banyaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sebab, rasa lapar yang luar biasa membuat kita malah jadi makan berlebihan. Ketidakstabilan metabolisme dan asupan kalori ini juga akan menyebabkan pola dan jumlah makanan tak terkontrol, dan membuat berat badan tidak turun-turun.

Jadwal makan atau frekuensi makan tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari bisa menyuplai semua energi, dan metabolisme tubuh akan berjalan sempurna. Meskipun begitu, sebenarnya tak ada jadwal jam makan yang pasti untuk setiap orang, karena masing-masing memiliki kebiasaan makan pada jam-jam tertentu. Tubuh pun sudah memiliki alarm aktif untuk memberi sinyal saat perut lapar.

Maka cara yang tepat untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi porsi makan besar dan kalori yang masuk ke dalam tubuh. "Kalau masih ingin menurunkan berat badan, selain porsi makan besar yang dipangkas, porsi asupan makanan kecil atau camilan lah yang harus dikurangi," bebernya.
Yang perlu diingat, camilan yang dimakan pun haruslah camilan yang rendah lemak, namun kaya serat. Contohnya, buah-buahan.