Kamis, 03 Mei 2012

Benarkah Adam Manusia Pertama?

Bagaimana pandangan ilmuwan terhadap Adam? Seperti kita tahu, di Kitab Suci disebutkan bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Tetapi rupanya banyak sekali ilmuwan yang menyanggahnya dengan berbagai bukti yang mereka duga sebagai dasar proses penciptaan alam semesta. Demikian pula dengan Teori Darwin yang menganggap bahwa manusia itu merupakan evolusi dari sejenis kera. Bagaimana menanggapi hal ini?

Kebetulah aku sudah menulis sedikit tentang topik ini di: Benarkah Adam Manusia Pertama? Di sana dibahas tentang upaya para ilmuwan untuk menjelaskan proses penciptaan alam semesta (termasuk manusia). Dan penjelasan dari para ilmuwan ini sangat berseberangan dengan apa yang telah ditulis di Kitab Suci.
Ada pula seseorang yang berusaha mengkompromikan antara teori para ilmuwan dengan Kitab Suci. Kompromi ini berusaha menyatukan proses penciptaan alam semesta dengan proses penciptaan yang dari Allah dengan interpretasi pribadi. Tetapi bagaimana pun juga, aku menemukan banyak kejanggalan dengan teori kompromi ini.
Akhirnya sekali lagi Kitab Suci lah yang seharusnya menjadi panutan. Kita tidak perlu lagi bimbang dengan kebenaran Kitab Suci. Berikut adalah keberatan-keberatan yang dapat dijawab oleh Kitab Suci:
  • Pernikahan sedarah/sekandung.
  • Jika Adam adalah manusia pertama bersama dengan Hawa, maka seharusnya ada pernikahan sedarah sehingga manusia menjadi bangsa yang besar. Benar! Pada awalnya manusia itu secitra dengan Allah. Manusia generasi pertama masih memiliki kesempurnaan sebagai manusia sehingga tidak ada penyakit atau pun masalah kesehatan. Jadi mereka masih dapat melakukan perkawinan sedarah/sekandung tanpa ada kerusakan genetis yang besar.
  • Hukum di Kitab Suci yang melarang perkawinan sedarah/sekandung.
  • Yap, pada jaman Musa dikeluarkan hukum yang melarang perkawinan sedarah/sekandung. Pada dasarnya karena manusia (Adam) telah berdosa sehingga manusia kehilangan kemuliaan dan juga karena telah dikutuk oleh Allah, maka melekatlah “dosa asal” ini pada manusia. Kutukan Allah ini bahkan sampai ke tingkat genetis manusia. Secara perlahan manusia rusak gen-nya masa demi masa. Tidak heran jika dewasa ini semakin banyak penyakit yang mendera manusia. Tidak terbilang penyakit baru yang timbul. Kerusakan secara genetis ini semakin diperparah dengan adanya perkawinan sedarah/sekandung.
    Masalah genetis ini ternyata telah timbul pada masa-masa awal sehingga perlu bagi Musa untuk menerapkan hukum ini sehingga kerusakan genetis tidak menjadi parah dan meluas. Jadi tidak ada yang bertentangan antara perilaku perkawinan sedarah yang dilakukan oleh manusia mula-mula dengan larangan pernikahan sedarah pada generasi selanjutnya.
  • Usia Bumi.
  • Ini juga menjadi masalah dengan banyaknya teori para ilmuwan yang menyatakan bahwa bumi ini telah berusia 4,5 milyar tahun. Ini tentu bertentangan dengan usia perkiraan bumi dari proses penciptaan dari Kitab Suci yang berkisar hanya beberapa ribu tahun saja (kurang lebih 6.000 tahun). Sedangkan para ilmuwan mendasarkan pendapatnya pada pengukuran material dalam bumi. Para ilmuwan sangat teguh berpendapat tentang usia bumi ini terutama dengan metode pengukuran usia dengan radio aktif atau karbon.
    Tetapi walau pun pengukuran dengan radio aktif atau pun dengan karbon menunjukkan angka milyaran tahun, sebenarnya kita tidak bisa yakin 100% bahwa bahan/material yang kita ukur benar-benar telah berumur milyaran tahun. Kita hanya tahu bahwa alat ukur menunjukkan usianya milyaran tahun. Kenyataannya proses penuaan sesuatu dapat berlangsung dengan lebih cepat dengan adanya tekanan yang tinggi atau pun pada panas yang sangat tinggi.
    Ilmuwan beranggapan bahwa berlian adalah proses tekanan yang sangat tinggi yang terjadi pada karbon yang berlangsung selama ribuan tahun. Tetapi tahukah Anda bahwa proses itu mungkin tidak berlangsung selama ribuan tahun? Mungkin hanya 1 hari saja! Proses tekanan yang tinggi dan suhu yang sangat tinggi dapat mempercepat proses kristalisasi. Misalnya saja pada kristalisasi pasir menjadi kaca yang dapat kita lakukan dalam beberapa jam dengan suhu dan tekanan yang tinggi.
    Proses yang melibatkan suhu dan tekanan sangat tinggi ini pernah beberapa kali terjadi di bumi dan sudah tertulis dalam Kitab Suci dengan adanya hujan meteor di bumi kita ini (seperti peristiwa Sodom & Gomorah). Hujan meteor ini dapat menciptakan kondisi tekanan yang sangat kuat dan panas yang sangat tinggi sehingga dapat mempercepat proses penuaan secara sekejap. Sedangkan kita menganggapnya terjadi ribuan tahun.
Itulah sekedar gambaran tentang pertentangan teori ilmiah yang dapat dijawab oleh Kitab Suci. Penjelasan lebih lanjut dapat ditemukan di tulisanku sebelumnya. Ada pendapat lain?

120 Tanggapan to "Benarkah Adam Manusia Pertama?"

Tak ada yang bertentangan antara Alkitab dengan para ilmuwan soal asal usul manusia. Para ilmuwan BENAR bahwa Adam BUKAN manusia pertama yang menghuni dunia, sebab sebelum Adam, sudah ada manusia lain di bumi. Faktanya: fosil manusia purba yang ditemukan di berbagai pelosok bumi. Berkat ilmu pengetahuan yang dianugerahkan Tuhan pada manusia, para ilmuwan dapat mengetahui bahwa fosil-fosil itu adalah BENAR manusia BUKAN monyet, gorila dsb. Mereka (fosil-fosil itu)adalah manusia yang pernah hidup di bumi puluhan bahkan ratusan ribu tahun yang lalu. Mereka jelas bukan keturunan Adam, karena dari Alkitab (Firman Tuhan) kita dapat memperkirakan kalau Adam ada didunia ini antara 10 sampai 20 ribu tahun yang lalu.
Kesimpulannya : Adam BUKAN manusia pertama yang DICIPTAKAN Tuhan, melainkan manusia pertama yang DIBENTUK Tuhan (dari Tanah). Manusia pertama adalah manusia sebelum Adam, yang kita tahu kapan Tuhan menciptakannya. Tapi yang jelas, manusia pertama TIDAK dibuat dari tanah melainkan diciptakan Tuhan lewat ucapannya (Firmannya). Manusia pertama langsung ada dari sebelumnya tiada karena Tuhan menghendakinya. Itulah yang disebut DICIPTAKAN.
Sedangkan Adam, Alkitab memberitahu kita bahwa ia dibentuk (bukan DICIPTAKAN) dari debu tanah. Jadi, Adam dibentuk dari material yang sudah ada di bumi ini yakni debu tanah, BUKAN tercipta atas perkataan Tuhan.
Namun ada perbedaan yang jelas antara manusia YANG DICIPTAKAN (manusia sebelum Adam)dengan Adam (plus Hawa).Manusia sebelum Adam hanya terdiri dari raga dan jiwa (Tidak memiliki Roh), sehingga kehidupan mereka seperti hewan, tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Oleh karena itu, Tuhan tidak meminta pertanggung jawaban terhadap perbuatan mereka selama hidup. Dalam arti, tidak ada surga dan neraka untuk mereka.
Sebaliknya Adam. Dia adalah manusia yang sempurna. Punya tubuh, jiwa dan ROH sehingga bisa membedakan mana yang baik – mana yang jahat dan yang lebih penting lagi, TAHU dan mengenal Tuhan !!
Nah, hampir sebagian besar (90-95 persen) manusia yang ada sekarang adalah hasil perkawinan dari keturunan ADAM + HAWA dengan anak-cucu manusia purba (manusia sebelum ADAM)sehingga muncullah keaneka ragaman ras manusia. Namun tak berarti pula, semua manusia yang ada sekarang adalah hasil perkawinan campur tersebut. Mungkin saja, karena terisolasi letak geografis, masih tersisa keturunan asli manusia sebelum Adam misalnya saja: suku-suku primitif yang masih ada di pulau Papua, aborigin atau suku-suku di pedalaman Afrika. Secara phisik, toh mereka tidak jauh beda dengan fosil-fosil manusia purba yang direkonstruksi para ilmuwan.
Kita tidak bisa mengatakan perkiraan para ilmuwan SALAH. Mereka menyimpulkan usia fosil-fosil yang ditemukan TIDAK SEMBARANGAN melainkan dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kita juga harus sedikit berlogika. Mana mungkin hanya dalam kurun waktu 10 ribu – 20 ribu tahun, manusia bisa berkembang hingga 6 milyaran dari cuma 2 manusia; Adam dan Hawa. Pun dengan berbagai ras, suku dan bangsa. Kalau memang Adam dan Hawa manusia pertama dan kedua, pastilah TIDAK AKAN ADA keaneka ragaman tersebut. 10 ribu – 20 ribu tahun TIDAK akan cukup untuk sebuah evolusi yang bisa membuat keaneka ragaman tersebut. Butuh waktu lebih lama. Dengan kata lain, keaneka ragaman terjadi karena perkawinan silang keturunan ADAM + Hawa dengan para manusia purba yang telah menghuni bumi sebelumnya.
Lantas, SALAHKAH Alkitab ? TIDAK. Alkitab sebagai Firman Tuhan tidak mungkin salah.
Kitab Kejadian sendiri menyiratkan, sebelum Adam sudah ada manusia dibumi ini. Manusia pertama DICIPTAKAN (dari tidak ada menjadi ada) dalam 6 masa penciptaan. Jadi, prosesnya sama seperti Tuhan menciptakan langit, bumi, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Sedangkan Adam, bukan diciptakan melainkan DIBENTUK dari debu tanah di taman Firdaus (sebuah tempat di bumi, bukan di surga).
Coba lihat di kitab Kejadian. Ada tersirat, dua kali Tuhan BIKIN manusia. Pertama, menciptakannya setelah alam semesta (langit, bumi dan segala isinya diciptakan. Kedua, membentuk manusia dari debu tanah (Adam) di taman Firdaus.
Kejadian juga menyebutkan, saat Kain diusir dari orang tuanya (Adam dan Hawa) karena membunuh Habel, Kain merasa ketakutan akan dibunuh oleh orang lain. Menjawab ketakutan Kain, Tuhan pun memberi tanda pada Kain supaya ia TIDAK dibunuh oleh bila bertemu orang lain. (Nah, bukankah itu artinya sudah ada manusia di luar lingkungan Adam+Hawa ???). Kalau memang BELUM ADA manusia lain saat itu, Kain tentunya tak perlu takut dibunuh dan tidak perlu pula Tuhan memeberinya tanda supaya Kain tidak dibunuh orang (manusia) lain !!! Dan memang, kalau saat itu TIDAK ADA manusia lain, Kain tentu tidak akan beranak pinak karena saat itu Adam baru punya dua anak, Kain dan Habel. (Habel sendiri sudah mati dibunuh Kain). Tapi Kitab Kejadian menjelaskan bahwa Kain pergi ke sebuah komunitas, menikah dan melahirkan anak cucu.
Masih di kejadian, (gak tahu pasal dan ayatnya) ada tertulis kurang lebih “saat itu di bumi masih hidup manusia-manusia raksasa yang gagah perkasa”. Mereka jelas bukan anak, cucu atau cicit Adam, karena Adam bukan seorang manusia raksasa. (Alkitab tidak pernah menyebut Adam sebagai manusia raksasa sehingga kita bisa simpulkan kalau Adam adalah manusia normal dengan tinggis seperti manusia jaman sekarang).
Dan yang lebih jelas lagi, Kejadian menyebut 2 jenis manusia yaitu anak-anak Allah dan Anak manusia. Siapa anak-anak Allah ? Anak-anak Allah adalah keturunan Adam dan Hawa yang telah dikarunia Roh oleh Tuhan sehingga bisa membedakan yang baik dan yang jahat.
Sedang ‘anak manusia’ adalah keturunan manusia purba yang hanya memiliki Raga dan Jiwa.
Jadi alkitab dan ilmuwan TIDAK BERTENTANGAN.
Demikian pendapat saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar