Pemelihara perdamaian, menurut definisi PBB,
adalah "cara ntuk menolong negara-negara yang tercabik-cabik konflik
untuk menciptakan kondisi untuk perdamaian yang dapat dipertahankan."[1].
Pasukan pemelihara perdamaian bertugas memantau dan mengawasi proses
perdamaian di wilayah pasca-konflik dan menolong para bekas tentara yang
terlibat dalam memberlakukan perjanjian perdamaian yang mungkin telah
mereka tandatangani. Bantuan ini dapat mengambil berbagai bentuk,
termasuk langkah-langkah membangun rasa percaya diri, pengaturan
pembagian kekuasaan, dukungan untuk proses pemilihan umum, memperkuat
penegakan hukum, dan pembangunan sosial-ekonomi. Karena itu, Pasukan
Penjaga Perdamaian PBB (sering disebut Topi Baja Biru sesuai dengan topi biru muda yang mereka kenakan) dapat mencakup tentara, polisi sipil, dan para petugas sipil lainnya.
Piagam PBB memberikan kepada Dewan Keamanan PBB
kekuasaan dan tanggung jawab untuk mengambil tindakan bersama untuk
memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Karena alasan ini,
komunitas internasional biasanya berpaling kepada Dewan Keamanan untuk
memberikan otorisasi untuk operasi pemeliharaan perdamaian, dan semua
misi Pemeliharaan Perdamaian PBB harus memperoleh otorisasi dari Dewan
Keamanan.
Kebanyakan dari operasi-operasi ini dibentuk dan diimplementasikan
oleh PBB sendiri dengan pasukan-pasukan yang melayani di bawah komando
operasional PBB. Dalam hal ini, para anggota pasukan pemelihara
perdamaian tetap menjadi anggota masing-masing angkatan bersenjata
mereka, dan tidak membentuk suatu “Pasukan PBB” yang independent, karena
PBB tidak mempunyai pasukan seperti itu. Apabila keterlibatan langsung
PBB dianggap tidak tepat atau tidak memungkinkan, Dewan akan memberikan
otirisasi keapda organisasi-organisasi regional seperti misalnya North Atlantic Treaty Organisation (NATO), Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat, atau koalisi dari negara-negara yang bersedia terlibat untuk melaksanakan tugas memelihara atau memberlakukan perdamaian.
PBB bukanlah satu-satunya organisasi yang telah memerintahkan misi
pemeliharaan perdamaian, meskipun sebagian akan mengatakan bahwa ini
adalah satu-satunya kelompok yang secara legal diizinkan melakukannya.
Pasukan-pasukan pemeliharaan perdamaian non-PBB termasuk Misi NATO di Kosovo dan Pasukan dan Pengamat Multinasional di Jazirah Sinai.
Jean-Marie Guéhenno saat ini menjabat sebagai kepala Departemen Operasi Pemeliharaan Perdamaian (DOPP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar