Kecubung mempunyai khasiat obat sekaligus bisa menjadi racun.  Kecubung bisa tumbuh liar di hutan namun bisa juga menjadi tanaman hias  di pekarangan. Kecubung juga bisa juga menjadi kontes menulis cerita  fiksi bersambung di BlogCamp dengan title Kecubung Tiga Warna.
Kecubung  merupakan tanaman berbunga layaknya terompet. Sedikitnya ada sembilan  jenis tanaman yang biasa disebut Kecubung diantaranya adalah Kecubung  Kasihan (Datura metel), Kecubung Kecil (Datura stramonium), dan Kecubung Hutan (Brugmansia suaveolens). Namun yang paling umum dikenal sebagai Kecubung di Indonesia adalah Datura metel.
Kecubung di beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai Kecubung, Kacubung, Cubung (Jawa dan Sunda), Kacobhung, Cobhung (Madura), Bembe (Bima), Bulutube (Gorontalo), Taruapalo (Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kucubu (Halmahera, Ternate), Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa), Babotek (Timor). Di Sumatera juga dikenal sebagai Toru Mabo, Kucubu, atau Kecubueng. Sedangkan nama tumbuhan ini dalam bahasa Inggris adalah Angel’s Trumpet, Devil’s Trumpet, atau Metel. Dan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Datura metel.
Diskripsi dan Ciri Kecubung. Kecubung (Daura Metel) merupakan tumbuhan  perdu yang berbatang kayu dan tebal. Tumbuhan ini memiliki banyak  cabang yang mengembang ke kanan dan ke kiri. Tinggi tumbuhan Kecubung  umumnya kurang dari 2 meter.
Daun Kecubung (Angel’s Trumpet)  berwarna hijau, berbentuk bulat telur dan pada bagian tepiannya  berlekuk-lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Bagian ujung daun  meruncing dengan pertulangan menyirip.
Bunga Kecubung menyerupai terompet  dengan warna putih atau lembayung. Namun pada Kecubung hias bisa  mempunyai warna bunga yang beraneka ragam. Mahkota bunga berwarna ungu. Panjang bunga sekitar 12-18 cm. Bunga Kecubung biasanya mulai mekar pada sore hari menjelang malam.
Buah Kecubung bulat dengan salah satu  ujungnya bertangkai pendek dan melekat kuat berukuran diameter 4-5 cm.  Pada bagian luar buah kecubung, dihiasi duri-duri sedangkan bagian  dalamnya berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecoklatan. Buah Kecubung berwarna hijau. Biji Kecubung berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk gepeng.
Kecubung biasa hidup di daerah dataran rendah sampai ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di hutan  dan ladang, kecubung juga sering ditanam di kebun atau ditanam sebagai  tumbuhan hias di pekarangan. Perbanyakan tanaman ini melalui biji  ataupun stek.
Manfaat dan Racun Kecubung. Kecubung, terutama jenis Datura metel,  mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya : hiosin, co-oksalat,  zat lemak, atropin (hyosiamin) dan skopolamin. Kandungan ini membuat  Kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai  penyakit seperti asma, reumatik, sakit pinggang, pegel linu, bisul  maupun eksim, sakit gigi, ketombe, hingga nyeri haid. Bagian yang paling  sering dipakai sebagai obat herbal adalah daun kecubung.
Namun kecubung juga mengandung racun  berupa zat alkaloid yang mempunyai efek halusinogen terutama pada bagian  bijinya. Dalam beberapa kasus ditemukan penggunaan racun biji Kecubung  untuk melakukan bunuh diri.
Pantas saja jika Kecubung yang mempunyai bunga layaknya terompet ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Angel’s Trumpet sekaligus Devil’s Trumpet.  Karena khasiat yang dipunyainya bisa menjadikan Kecubung layaknya  ‘Malaikat Penolong’ namun jika disalahgunakan, racun yang dipunyainya  bisa pula menjadi ‘Iblis Pembunuh’.
Klasifkasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Filum: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Solanales; Famili: Solanaceae; Genus: Datura; Spesies: Datura metel
Terima kasih buat Mbak Mariatul Kibtiah (Kaka Akin) yang telah menyarankan penulisan artikel tentang bunga Kecubung ini via facebook.
Referensi dan gambar:
-  en.wikipedia.org/wiki/Datura
 -  commons.wikimedia.org/wiki/Category:Datura_metel (gambar)
 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar