Jumat, 27 Juli 2012

Apa Sih Hujan Asam? Apa Penyebabnya dan Bagaimana Terjadinya? Berbahayakah?

Kita sering mendengar dari berita, informasi di televisi maupun di koran, mungkin juga cerita dari ayah dan ibu atau mungkin juga dari bapak, ibu guru yang bicara tentang bahayanya “Hujan Asam”. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan “Hujan Asam”. Bagaimana terbentuknya dan apa penyebabnya? simak materinya disini ….
SEJARAH HUJAN ASAM
Sebenarnya hujan asam sudah lama diselidik. Pada abad 19 di Inggris dilaporkan bahwa hutan yang jatuhnya air hujan searah dengan lokasi sebuah pabrik telah terjadi kerusakan yang berat. Hal ini membuat penasaran seorang ahli kimia Inggris asal Scotlandia bernama Robert Angus Smith (15 February 1817–12 May 1884) di tahun 1852.  Karenanya Ia terkenal sebagai “Bapak Hujan Asam”. Penelitiannya pada polusi udara pada tahun 1852, menemukan apa yang kemudian dikenal sebagai hujan asam .
DEFINISI HUJAN ASAM
Hujan pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5,  Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Apabila hujan terkontaminasi dengan polusi seperti karbon dioksida dan gas klorine yang bereaksi serta bercampur di atmosphere sehingga menyebabkan tingkat keasaman hujan menjadi lebih rendah dari pH 5, maka kondisi tersebut dinamakan dengan hujan asam.
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Sedangkan maksud dari pH adalah tingkat derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Secara umum, Zat Asam memiliki sifat sebagai berikut:
  • Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
  • Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat.
  • Sifat : korosif atau merusak logam
Sedangkan Zat Basa memiliki sifat sebagai berikut:
  • Kaustik
  • Rasanya pahit
  • Licin seperti sabun
Ciri-ciri fisiknya terlihat pada : Obat Mag/perut (Antasida); Deodorant;  Sabun.
Asam dan Basa jika bertemu akan membentuk senyawa yang biasa disebut dengan Garam
DAMPAK NEGATIF DARI HUJAN ASAM
Sejak dimulainya Revolusi Industri tahun 1800-an, jumlah polutan (bahan polusi) seperti emisi gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.
Bagi hewan air ditemukan hubungan yang erat antara rendahnya tingkat keasaman pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Bagi tanaman hujan asam dapat mempengaruhi dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Sedangkan bagi manusia, ion-ion (partikel yang bermuatan listrik) beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar