Jumat, 13 Juli 2012

Menilik Sejarah Fotografer Easton Adams

Foto : ansel-adams.org
Ansel Easton Adams, atau lebih dikenal dengan nama Ansel Adams lahir di San Francisco, California, 2 Agustus 1902 dan meninggal pada 4 Oktober 1984 (pada usia 82 tahun). 

Ia adalah seorang fotografer yang telah melakukan terobosan dengan merancang teknik 'sistem zona' (sebuah metode yang berkonsentrasi pada negative untuk mengontrol tampilan akhir pada sebuah foto) dan 'teori visualisasi' (sebuah tindakan dalam mengukur cahaya untuk imajinasi sebuah foto). 

Karya Ansel Adams yang sangat terkenal adalah seri foto hitam putih di Lembah Yosemite - California, Moonrise, Hernandez, New Mexico, dan lainnya. Ia juga menulis buku tentang pendalaman dan pengembangan dari teori-teorinya.

Pada usia 12 tahun, ia berhenti sekolah. Pada awalnya ia memiliki mimpi menjadi seorang pianis, namun setelah melihat karya fotografer Paul Strand, Ansel Adams sangat mencintai fotografi. Sepanjang hidupnya, Adams terombang-ambing antara fotografi dan bermain piano.

Sebagai anggota Sierra Club, Ansel Adams adalah seorang aktivis lingkungan yang memiliki passion, dan berkomitmen untuk memotret di daerah konflik atau daerah yang terkekang. Ketika ia bekerja untuk pemerintah AS selama Perang Dunia II, ia berkunjung ke Manzanar dan memotret. Kemudian foto-fotonya menjadi foto dokumenter terkenal yang akhirnya dipasang di Museum of Modern Art.

Adams mendirikan Group f/64 bersama rekan-rekannya sesama fotografer, Edward Weston dan Imogen Cunningham. Koleksi paling lengkap dari fotografer Group f/64 kini dimiliki oleh Center for Creative Photography dan Museum Seni Modern San Francisco. 

Foto-foto hitam putih Ansel Adams tentang Amerika Serikat merupakan rekaman penting mengenai keadaan taman-taman nasional di Amerika Serikat sebelum kedatangan wisatawan, dan usahanya yang tanpa kenal lelah membuat sistem taman nasional di Amerika Serikat berkembang. 

Adams dengan pandai menggunakan karya-karyanya untuk mempromosikan tujuan-tujuan Sierra Club dan gerakan lingkungan yang waktu itu masih baru dikenal. Namun ia terus percaya sejauh masih berkaitan dengan foto-fotonya, bahwa "keindahan harus diutamakan". Hingga kini, foto-fotonya masih populer untuk kalender, poster, dan buku-buku.

Ia adalah seorang penganjur pertumbuhan berkeseimbangan, namun merasa direpotkan oleh kerusakan akibat 'kemajuan'. 

"Kita semua tahu tentang tragedi mangkuk debu, erosi tanah yang kejam dan tak termaafkan, berkurangnya ikan atau hewan, dan menyusutnya hutan. Dan kita tahu bencana seperti itu mengecilkan semangat orang-orang. Hutan belantara dikesampingkan, terlalu banyak orang ada di mana-mana. Kesendirian, hal penting bagi seorang individu, hampir tidak dapat ditemukan lagi." ujar Adams.

Selama hidupnya, Ansel Adams menerima penghargaan bergengsi. Tidak hanya dari Presiden UC Berkeley, Clark Kerr, komisi foto peringatan dari Universitans pada perayaan 100 tahun, ia juga menjadi anggota dari American Academy of Arts and Sciences pada tahun 1966. Dari semua penghargaan yang Adams terima, penghargaan paling terkenal adalah Presidential Medal of Freedom yang diberikan oleh Jimmy Carter pada tahun 1980. 

Ansel Adams meninggal pada tahun 1984 karena gagal jantung yang disebabkan oleh kanker, ia telah meninggalkan warisan abadi yang selamanya akan memengaruhi dunia fotografi. Ketenarannya telah membuat namanya diakui secara internasional.

Pada tahun meninggalnya Adams, menara Wilderness diubah namanya menjadi Ansel Adams Wilderness. Tahun berikutnya atau pada tahun 1985, puncak Sierra Nevada dianggap menjadi gunung Ansel Adams.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar