Kemajuan negara-negara Asia seperti China,
Jepang, Singapura dan India seolah memberi tanda kepada dunia bahwa Asia
yang dulunya hanya menjadi penonton kesuksesan Barat sekarang telah
bangkit dan menjauh dari keterpurukan. Kemajuan di berbagai bidang
seperti sains dan teknologi menjadi pemicunya. Selain itu, masyarakat
Asia sekarang sudah lebih mengerti bagaimana caranya menjadi bangsa yang
besar dengan bekal ketekunan dan komitmen.
China, Singapura dan Jepang sebagai contoh negara yang berhasil menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita yang tinggi
telah memberikan radar positif bagi negar-negara Asia lainnya termasuk
Indonesia. Hal ini terbukti dengan kemajuan di bidang sains dan
teknologi yang melanda tiga negara tersebut, selain itu juga ada India
yang ikut di dalamnya. Penemuan-penemuan baru hasil penelitian telah
memberikan efek positif bagi perkembangan teknologi negara. Lihat saja
hasilnya, China, Jepang dan India telah berhasil menunjukkan
eksistensinaya di bidang teknologi. China dengan para penelitinya
sekarang tidak kalah dengan Jepang, mereka berhasil mengembangkan
berbagai macam alat dan komponen robotik yang dapat di manfaatkan dan
memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sedang India saat ini mulai
mengembangkan kreativitasnya dengan pengembangan IT.
Hal ini semestinya dapat mendongkrak semangat bangsa Indonesia untuk bangkit dan keluar dari mindset zaman
dulu yang tidak berkembang. Sudah saatnya Indonesia menunjukkan
eksistensinya dalam bidang sains dan teknologi. Menciptakan invensi dan
inovasi-inovasi baru yang berguna bagi bangsa dan bernegara yang dapat
merambah pasar global. Berkaitan dengan hal itu, sudah jelas nampaknya
apabila pendidikan merupakan kunci utama yang membawa Indonesia ke
gerbang IT yang lebih berkualitas.
Mutu pendidikan perlu ditingkatkan baik
dalam tataran pendidikan pengetahuan umum hingga pengetahuan secara
khusus menyangkut masalah rekayasa dan teknologi. Indonesia masih
memerlukan banyak sekali sarana-sarana yang dapat menunjang kinerja para
peneliti untuk menciptakan sesuatu yang baru, tak heran jika banyak
sekali peneliti berbakat kita yang justru bekerja untuk negara luar
Indonesia. Hal ini juga dapat dikarenakan oleh kurangnya perhatian
pemerintah terhadap mereka (para peneliti/ilmuwan).
Perguruan tinggi Indonesia seperti Institut
Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) mungkin
menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang menyumbangkan banyak
para ilmuwan berbakat kepada negara-negara Barat dan Eropa. Jika benar
demikan, maka Indonesia perlu mengambil sebuah tindakan.
Sejauh ini, Indonesia menghasilkan banyak
sekali para sarjana-sarjana dari berbagai perguruan tinggi negeri di
Indonesia. UI (Universitas Indonesia) salah satunya, pada tahun akademik
2011/2012 telah mewisuda 2.143 Sarjana, belum lagi ditambah dengan
wisudawan dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang lain di
Indonesia. Yang layak kita perhatikan adalah adanya keputusan dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang mengeluarkan sebuah SK berisikan aturan-aturan bagi para calon Sarjana,
Magister maupun Doktor. Kurang lebih isinya adalah mewajibkan para
calon lulusan untuk mempublikasikan makalah karya ilmiah ke jurnal
ilmiah. Alasanya karena jumlah makalah karya ilmiah yang dipublikasikan
para lulusan Sarjana, Magister, dan Doktor di Indonesia sangat kurang.
Kita masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura.
Bangsa kita saat ini sangat membutuhkan
orang-orang yang memiliki kreativitas yang sangat tinggi. Banyak sekali
penemuan-penemuan baru dari peneliti kita yang seharusnya diperuntukkan
bagi bangsa kita sendiri, bukan bangsa lain. Langkah konkret yang perlu
diambil adalah memulangkan para Ilmuwan tersebut kembali ke Indonesia.
Mungkin itulah salah satu hal yang perlu
dibenahi oleh bangsa Indonesia. Jika China bersedia merogoh kocek mereka
lebih dalam demi menyediakan labolaturium lengkap bagi para peneliti
mereka, serta India yang menyediakan sekolah/perguruan tinggi yang
berkualitas seperti Indian Institut Technology (IIT) dan Ramanujan
School of Mathematics, maka Indonesia diharapkan dapat memberikan lebih
dari itu. Perhatian terhadap para generasi berbakat sangat perlu di
tingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar