Dalam
suatu hubungan, rasa-rasanya tak akan lepas dari tabiat yang bernama
“cemburu”. Karena “katanya” cemburu itu bukti sayang, cemburu itu tanda
cinta. Cemburu yang entah datang dari pihak laki-laki atau pun wanita.
Tapi yang dominan cemburu, biasanya adalah wanita si, hehe. Karena…
“Wanita diciptakan dari
tulang rusuk lelaki, kalau seandainya kita memaksa untuk meluruskannya,
maka akan patah, kalau dibiarkan maka akan tetap bengkok” HR Bukhari.
Cemburu boleh, asal jangan berlebihan, begitu katanya. “Senang kalau adee cemburu, tapi jangan berlebihan ya.” Bahkan Aisyah istri Rasullah pun sering menunjukkan kecemburuannya kok.
Intinya apa sih? Menurut analisis
sementaraku, hehe. Cemburu itu perlu, sebagai tambahan bumbu cinta asal
jangan berlebihan, asal tau batasnya. Jangan asal menuduh ini itu,
padahal si laki-laki ‘polos’ tak tau apa-apa. Jangan langsung ngambek
tanpa alasan, padahal cuma salah paham. Terlebih jangan sampai tiba-tiba
ngambek, nangis, tapi tak ada alasan, dan malah bikin pasangan pusing
tak bisa mikir*heee, maaf. Karena kadang wanita itu adakalanya ingin
menangis, adakalanya susah dimengerti, entah apa penyebabnya.
Oya, berilah waktu pada pasangan untuk
menjelaskan. Karena berita yang kita dengar dari sana-sini belumlah
tentu benar. Tapi tak boleh juga terlalu menutup telinga dari semua apa
kata orang. Percayalah pada pasangan anda, insyaAllah kejujuran dari
pasangan itulah yang paling baik. *ini dalam konteks dalam rumahtangga
ya.
Memangnya pasangan kita selalu jujur??
Nasehat dari Ustadz Bachtiar Nasir zaman silam kurang lebih begini, “jangan ambil alih pekerjaan malaikat dalam menjalani hubungan rumahtangga”. Apa
maksudnya? Maksudnya, percayalah pada pasangan Anda. Percayalah pada
malaikat pncatat amal baik dan buruk, malaikat Allah tak akan luput
mencatat kok kalau pun ternyata pasangan anda berbohong. Jangan ambil
pekerjaan malaikat. Masa iya, setiaap menit telepon, “Mas lagi dimana, sama siapa, ngapain, pulang kapan?” Aduuuuh
rempong deh. Pasangan anda mungkin juga akan merasa risih dengan itu,
merasa kurang diberikan kepercayaan. Malaikat uda mencatat dengan rapi
kok, apa yang pasangan anda lakukan. Kuncinya kepercayaan. Tapi tetap
dengan selalu menjalin komunikasi yang baik. Jadilah pasangan yang
perhatian dan saling terbuka, karena kalau tertutup dan suka
menutup-nutupi akan menyulut kecurigaan tingkat akut.
Menjadi pribadi yang senang mendengar
cuap-cuap pasangan itu perlu. Janganlah, cerewettt ini itu, minta
pasangan mendengarkan, tapi kita tak mau mendengarkan. Sepele si hal
ini, dan kadang tanpa disadari menjadi penyakit. Virus penyebabnya
mungkin karena “ego” masing-masing belum terkelola dengan baik.
Obat cemburu lainnya apa ya??? Jadilah orang beriman, dan ingatlah Allah, maka hatimu akan tenang.
“Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).
Mari sama-sama belajar^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar