Minggu, 22 Juli 2012

Menarik Uang “Gaib”


Menarik Uang Gaib, jika mendengar kalimat ini pasti kita langsung me-recall sebuah gambaran tentang proses mistis dengan menggunakan ritual kemenyan dilakukan disebuah tempat keramat dalam kegelapan dan dibantu oleh makhlus halus (astral=bahasa keren sekarang). Apakah benar prosesnya seperti itu ? Jika kita mengikuti persepsi masyarakat mistis Indonesia, memang seperti itu. Karena kata-kata GAIB selalu dikaitkan dengan gambaran alam lain yang penuh misteri.
Dengan lelaku mistis, maka dipercaya bisa menarik uang gaib dari segala arah untuk didekatkan ke dompet pelakunya. Saya sebagai praktisi pengusung konsep “KEAJAIBAN BAWAH SADAR”, sangat menolak keras konsep ini. Sebetulnya apa yang dilakukan dalam ritual menarik uang gaib tidak lebih hanya untuk memunculkan kepercayaan diri terhadap makhluk lain selain manusia dalam mendatang rejeki.

Jika konsep itu yang diterima, maka kita sudah SALAH BESAR, mengapa? Bukankah manusia itu diciptkan sebagai Makhluk Sempurna oleh Tuhan, perhatikan kata “SEMPURNA”, artinya jauh lebih lengkap dan mulia dibanding dengan Jin dan Malaikat. Bahkan malaikat-pun tunduk kepada kita. Lalu…mengapa kita seolah-olah meyakini bahwa, makhluk lain itu bisa mendatangkan rejeki atau uang kepada kita ??
Mari kita perhatikan kisah seorang bapak Ali ini;
Pak ali adalah seorang pedagang bakso yang usahanya sepi, dia bingung harus bagaimana..lalu dia mendapat informasi bahwa di kota X ada tempat untuk menarik rejeki gaib dengan bimbingan seorang spiritual. Berangkatlah pak Ali ke kota X untuk menuju lokasi ritual. Dimulailah ritual dengan bersemedi, sambil “berdoa” untuk memohon uang yang datang dari berbagai arah. Semalaman ritual dilakukan, kemudian esok paginya ketika mau pulang diberilah botol yang menurut pembimbing berisi sosok mahluk halus yang gunanya untuk menarik rejeki. Si pembimbing pun berpesan “mulai sekarang, bekerjalah dengan senang hati dan ikhlas, karena sudah ada makhluk ini yang membantu”
Memang efeknya begitu nampak, usaha pak Ali mulai terlihat ramai dan pak ali melayani dengan senang dan tersenyum. Mari kita lihat secara ilmiah, pesan terakhir dari pembimbing adalah menyuruh pak Ali bekerja dengan senang hati dan ikhlas. Maka dari perilaku inilah yang membuat pak Ali menjadi ramai usahanya, sebenarnya jika pak Ali menyadari. Bukan dari botol yang  jelas-jelas kosong.
Jika begitu maka tentu ritual yang dilakukan menjadi hal yang sia-sia belaka, sebab penambahan rejeki berasal dari sikap pak Ali yang ramah dan ikhlas menjalankan usahanya. Inilah yang terjadi di masyarakat kita, sangat menyenangi hal-hal mistis dan lebih yakin kepada makhluk lain ketimbang diri sendiri. Semua fenomena tersebut sangat kental di masyarakat kita, apalagi dikenal adanya pesugihan dan melihara “tuyul”.
Padahal jika anda mengetahui suatu karunia Tuhan yang luar biasa, yaitu Pikiran Bawah Sadar dengan porsi 90% dari kehidupan tubuh kita. Sebenarnya yang terjadi pada kasus pak Ali diatas, adalah kerja dari bawah sadar yang menarik uang dari segala penjuru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar