Menarik
Uang Gaib, jika mendengar kalimat ini pasti kita langsung me-recall
sebuah gambaran tentang proses mistis dengan menggunakan ritual kemenyan
dilakukan disebuah tempat keramat dalam kegelapan dan dibantu oleh
makhlus halus (astral=bahasa keren sekarang). Apakah benar prosesnya
seperti itu ? Jika kita mengikuti persepsi masyarakat mistis Indonesia,
memang seperti itu. Karena kata-kata GAIB selalu dikaitkan dengan
gambaran alam lain yang penuh misteri.
Dengan lelaku mistis, maka dipercaya bisa
menarik uang gaib dari segala arah untuk didekatkan ke dompet
pelakunya. Saya sebagai praktisi pengusung konsep “KEAJAIBAN BAWAH SADAR”,
sangat menolak keras konsep ini. Sebetulnya apa yang dilakukan dalam
ritual menarik uang gaib tidak lebih hanya untuk memunculkan kepercayaan
diri terhadap makhluk lain selain manusia dalam mendatang rejeki.
Jika konsep itu yang diterima, maka kita
sudah SALAH BESAR, mengapa? Bukankah manusia itu diciptkan sebagai
Makhluk Sempurna oleh Tuhan, perhatikan kata “SEMPURNA”, artinya jauh
lebih lengkap dan mulia dibanding dengan Jin dan Malaikat. Bahkan
malaikat-pun tunduk kepada kita. Lalu…mengapa kita seolah-olah meyakini
bahwa, makhluk lain itu bisa mendatangkan rejeki atau uang kepada kita
??
Mari kita perhatikan kisah seorang bapak Ali ini;
Pak ali adalah seorang pedagang bakso
yang usahanya sepi, dia bingung harus bagaimana..lalu dia mendapat
informasi bahwa di kota X ada tempat untuk menarik rejeki gaib dengan
bimbingan seorang spiritual. Berangkatlah pak Ali ke kota X untuk menuju
lokasi ritual. Dimulailah ritual dengan bersemedi, sambil “berdoa”
untuk memohon uang yang datang dari berbagai arah. Semalaman ritual
dilakukan, kemudian esok paginya ketika mau pulang diberilah botol yang
menurut pembimbing berisi sosok mahluk halus yang gunanya untuk menarik
rejeki. Si pembimbing pun berpesan “mulai sekarang, bekerjalah dengan
senang hati dan ikhlas, karena sudah ada makhluk ini yang membantu”
Memang efeknya begitu nampak, usaha pak
Ali mulai terlihat ramai dan pak ali melayani dengan senang dan
tersenyum. Mari kita lihat secara ilmiah, pesan terakhir dari pembimbing
adalah menyuruh pak Ali bekerja dengan senang hati dan ikhlas. Maka
dari perilaku inilah yang membuat pak Ali menjadi ramai usahanya,
sebenarnya jika pak Ali menyadari. Bukan dari botol yang jelas-jelas
kosong.
Jika begitu maka tentu ritual yang
dilakukan menjadi hal yang sia-sia belaka, sebab penambahan rejeki
berasal dari sikap pak Ali yang ramah dan ikhlas menjalankan usahanya.
Inilah yang terjadi di masyarakat kita, sangat menyenangi hal-hal mistis
dan lebih yakin kepada makhluk lain ketimbang diri sendiri. Semua
fenomena tersebut sangat kental di masyarakat kita, apalagi dikenal
adanya pesugihan dan melihara “tuyul”.
Padahal jika anda mengetahui suatu
karunia Tuhan yang luar biasa, yaitu Pikiran Bawah Sadar dengan porsi
90% dari kehidupan tubuh kita. Sebenarnya yang terjadi pada kasus pak
Ali diatas, adalah kerja dari bawah sadar yang menarik uang dari segala
penjuru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar