Ini adalah pesawat ruang angkasa Uganda yang diharapkan Afrika menjadi salaha satu pesaing dalam perlombaan di angkasa luar.
Chris NSamba yang merupakan kepala ruang angkasa Uganda, sementara
mengerjakan sebuah proyek ambisius, yaitu membangun sebuah pesawat ruang
angkasa di halaman belakang rumah ibunya.
Meskipun banyak yang mencibir usahanya namun NSamba sangat optimistis
pesawat ini akan mencetak sejarah, yaitu meluncurkan astronot pertaman
dari benua Afrika ke orbit.
Pendiri dari Program Penelitian Ruang angkasa Afrika ini dibantu oleh
600 relawan unutk mencapai tahap pertama dari mimpinya, yaitu
menciptakan pesawat yang akan terbang pada ketinggian 80.000 kaki (24
km).
Dan jika pesawat yang dinamakan Dynacraft ini sukses dalam uji
terbang pada tahun depan, pria berusia 28 tahun itu berencana membangun
pesawat ruang angkasa pertama di benua Afrika, yang dipercayainya akan
terjadi pada empat sampai enam tahun kedepan.
“Ini bukan tentang uang, juga bukan tentang persaingan atau kebanggaan.
Misi ini adalah tentang kemajuan teknologi ruang angkasa sebuah benua,
dan apa yang kita dapat kontribusikan terhadap pertumbuhan itu.” jelas
mantan mahasiswa astronomi itu yang dikutip Mail Online.
Orang-orang mungkin bertanya, bagaimana hal itu dapat dicapai,
mengingat Uganda tidak memiliki sejarah tentang eksplorasi ruang
angkasa, serta Nsamba sendiri yang mengajar para calon astronot.
“Ini bukan misi satu orang. Kami bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan. Saya telah melatih kru saya dengan astronomi canggih. Mereka
sangat baik pada astronomi dalam hal perhitungan dan identifikasi
berbagai objek antariksa.” jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana rencananya untuk mensimulasikan gravitasi
nol dalam pelatihan, ia mengatakan bahwa itu merupakan hal yang mudah.
“Aku telah memesan sebuah mesin Jet, jadi saya berencana untuk
membangun terowongan, menempatkan mesin di ujung satunya dan melemparkan
orang didalamnya sehingga dia akan mengapung dengan cara yang mirip
dengan keadaan di angkasa kuar.” Nsamba menambahkan.
Diketahui, NSamba bekerja keras membangun pesawatnya ini di halaman
belakang rumah ibunya, di pinggiran Kampala, Ntinda, selama tiga tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar