Minggu, 29 Juli 2012

Ramadhan Khas Timur Tengah

FITRI PRAWITASARI
Bulan Ramadhan telah berjalan beberapa hari. Sebagai masyarakat Muslim Indonesia, banyak tradisi khas Ramadhan yang telah menjadi rutinitas selama beberapa hari belakangan. Misalnya saja berkumpul dengan sanak saudara dan sahabat pada saat berbuka puasa atau sahur.
Ramadhan tidak hanya dijalankan oleh masyarakat Muslim di Indonesia, tetapi juga masyarakat Muslim dunia, termasuk Timur Tengah. Bagaimana tradisi Ramadhan bagi sebagian masyarakat Timur Tengah?
Dalam acara Ambassador Iftar Dinner yang diselenggarakan oleh Hotel Century Park, Kamis (26/7/2012), dihadirkan perwakilan duta besar dari negara-negara Timur Tengah. Acara ini menjadi suatu ajang berbagi pengalaman tentang kehidupan Ramadhan di negara-negara tersebut.
Menurut penuturan Bilal Chamsine, General Manager Hotel Century Park, yang berkewarganegaraan Lebanon, Ramadhan baginya ialah kebersamaan. "Ramadhan adalah saat semua orang berkumpul dan bercengkerama, terutama pada saat berbuka puasa," katanya.
Tradisi berbuka puasa atau yang juga disebut iftar, di sebagian negara Timur Tengah, termasuk Lebanon, sama halnya seperti di Indonesia. Berbuka dimulai dengan menyantap hidangan manis dan kue-kue ringan.
Di Lebanon, terdapat kue khas yang bisa menjadi sajian saat berbuka puasa, yaitu baklava. Baklava terbuat dari kacang pistachio, filopastri, campuran gula dan sedikit tambahan air mawar. Rasa baklava manis, dengan paduan kacang dan campuran gula yang lembut, serta rasa renyah yang berasal dari filopastri.
Setelah menyantap aneka kue, berbuka puasa dilanjutkan dengan menyantap makanan berat. Biasanya hidangan terdiri dari salad, sup, serta olahan daging, baik kambing maupun sapi.
Saat sahur, tradisi membangunkan sahur tidak berbeda dengan yang ada di Indonesia. Menurut Bilal, membangunkan sahur menggunakan small drum atau drum kecil yang dipukul oleh anak-anak kecil.
"Membangunkan sahur menggunakan drum kecil mengingatkan saya pada saat kecil ketika sering melakukannya," katanya.
Setelah berpuasa satu bulan penuh, hari kemenangan atau Lebaran akan dirayakan. Di Lebanon, pada saat Lebaran, semua serba putih sebagai lambang kesucian, termasuk pada makanan khas, yaitu white yogurt. White yogurt terbuat dari susu olahan tanpa ditambahkan pewarna apa pun sehingga menghasilkan yogurt putih dengan rasanya yang manis dan sedikit asam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar