Satelit
luar angkasa Rusia, Phobos Grunt, sesuai perkiraan jatuh ke bumi pada
hari Minggu. Phobos Grunt dikabarkan jatuh di Lautan Pasifik.
"Menurut informasi dari pengendali
misi angkasa luar, pecahan Phobos Grunt jatuh di Lautan Pasifik
sekitar pukul 17.45 GMT," kata juru bicara Badan Luar Angkasa Militer
Rusia, Alexai Zolotukhin, seperti dikutip dari laman BBC.
Satelit ini diperkirakan jatuh
sekitar 1.000 km sebelah barat Cili. Sebelumnya, orbit terakhir satelit
ini melintasi Jepang dan Kepulauan Solomon, serta sebelah timur
Australia dan Selandia Baru.
Adapun, satelit berbobot lebih
dari 13 ton ini diperkirakan akan hancur sebelum jatuh. Bobotnya yang
tersisa pun diperkirakan hanya sekitar 200 kg.
Phobos-Grunt merupakan pesawat
paling besar yang pernah dibuat Badan Luar Angkasa Rusia, Roscosmos.
Misi pesawat ini adalah mendarat di Mars dan mengambil sejumlah sampel
batuan dari planet itu untuk diteliti di laboratorium bumi.
Misi luar angkasa ini juga disertai
satelit Mars pertama Cina, Yinghuo-1, yang membonceng peluncuran
Phobos Grunt. Tapi keduanya dikabarkan hancur saat jatuh kembali ke
bumi, setelah bergesekan dengan atmosfer.
Dengan misi luar angkasa ke Mars
ini, Rusia seakan ikut 'berkompetisi' dengan Amerika Serikat dan Eropa.
Tapi, kompetisi ini pun kemudian berubah menjadi kerja sama saat Rusia
sepakat tergabung dalam misi ke Planet Merah itu pada 2016 dan 2018,
dalam misi gabungan yang dinamakan ExoMars.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar